Halaman

FOKUS

Sabtu, 30 Maret 2019

Kota Malang jadi Kota Genangan

Seorang warga menggunakan payung untuk menghindari terik Matahari di Kota Malang


KEMERUCUK, MALANG – Kota Malang kini punya julukan baru, Kota Genangan! Hal tersebut diungkap oleh Ketua Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jatim, Purnawan Dwi Negara, "Kota Malang kini bukan lagi kota kenangan, namun kota genangan," tandas Pupung sapaannya saat ditemui di kegiatan Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) di Hotel Same Malang, Sabtu (30/3/2019) kemarin.

Menurut Pupung, luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi daerah resapan air di Kota Malang, semakin lama semakin menyusut, hanya tersisa sekitar 2,5 persen dari luas wilayah 110,06 kilometer persegi. Dampaknya ketika hujan, di wilayah kota menjadi lebih mudah banjir. “Pemkot menyebutnya hanya genangan, tetapi fakta sebenarnya adalah banjir,” ujar Pupung.

Ruang Terbuka Hijau Kota Malang Makin Menipis

Warga Kota Malang menikmati suasana RTH


KEMERUCUK, MALANG - Beberapa kebijakan Pemkot Malang, dituding tidak sesuai dengan aturan lingkungan hidup oleh Wahana Lingkungan Hidup (WALHI). Diantaranya menggunakan  Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk lokasi pembangunan pusat perbelanjaan maupun perkantoran.

Hal itu mengakibatkan berkurangnya wilayah resapan air, karena makin sempitnya Ruang Terbuka Hijau dan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Malang, yang berada di dataran tinggi dan memiliki sungai terpanjang di Jawa Timur.

Purnawan Dwi Negara dari Dewan Daerah Walhi Jatim mencontohkan, lokasi Matos (Malang Town Square) yang merupakan pusat perbelanjaan modern terbesar di Kota Malang, awalnya adalah kawasan RTH publik. Demikian pula sejumlah perumahan, dibangun di kawasan yang seharusnya dilindungi karena merupakan kawasan hijau.

Legipait, Pangkalan Seniman Sebelum Pameran

Pengunjung Kedai Kopi Legipait Kota Malang


Warung kopi di Malang tumbuh bak cendawan di musim hujan. Di pusat kota, tak jauh dari stasiun, berdiri kedai bernama Legipait. Menempati sebuah rumah lawas mungil nan sederhana, Legipait adalah tempat favorit sejumlah komunitas di Kota Pelajar itu.

Oleh : ANWAR BAHAR BASALAMAH

MALANG - Jarum jam menunjukan pukul 11.00 siang. Sebuah rumah kecil tua berdiri di pojok Jl Pattimura, Kecamatan Klojen. Minggu siang yang terik itu, beberapa pemuda tengah berkumpul di sana. Sembari mengobrol, mereka menyeruput secangkir kopi dan aneka minuman lainnya.
Ya, tempat itu adalah kedai kopi favorit bagi pemuda Kota Malang. Kedai Legipait yang kerap menjadi tempat kongkow dan nongkrong sejumlah komunitas.

“Banyak komunitas (di Malang) yang datang ngopi di sini,” kata Nini, salah satu pelayan Kedai Legipait.

FEATURE

Legipait, Pangkalan Seniman Sebelum Pameran

Pengunjung Kedai Kopi Legipait Kota Malang Warung kopi di Malang tumbuh bak cendawan di musim hujan. Di pusat kota, tak jauh dari sta...